Kamis, 15 Desember 2011

SETEGUK KESEDIHAN


Oleh : Seruni Nita 
Mataku menatap jauh tapi tiada arti........perasaanku melayang bersama bersama mentari senja yang semakin tengelam.........dan akan berlalu bersama datangnya malam......hanya hembusan napasku yang selalu menemaniku, mendengar keluhkesahku, bahkan menjadi saksi bisu perjalanan hidupku sampai nanti......sampai benar-benar tak bisa menemaniku lagi.

Hatiku hanya bisa berkata tampa bersuara,biarlah terbawa bersama debaran jantung di dadaku seperti deburan ombak di lautan terhempas di pantai dan batu karang.

Seteguk kesedihan ini akan membuat aku belajar dan belajar arti kehidupanku, merenungi setiap langkah yang aku jalani.

Melangkah di jalan yang penuh onak dan duri, berjalan tampa ada yang menemani sejauh mata memandang tak pernah pasti arah tujuan.

Seteguk kesedihan ini bisakah menjadi seteguk kebahagian di suatu hari nanti yang menjadikan aku seperti bidadari yang menari-nari di atas pelangi.

Pangkalan Kerinci menjelang senja, 13 Desember 2011

Selasa, 15 November 2011

MUTIARAKU

Oleh : Seruni Nita

Mutiaraku harapan belahan jiwaku......
Kau hadir karena cinta kasih yang abadi.....
Kehadiranmu cahaya pelita yang selalu menerangi....

Mutiaraku....
Kau seperti embun di pagi hari yang menyejukkan....
Kaulah pelepas dahagaku....di saat aku kehausan....
Dan kaulah penerang jalanku di saat aku dalam kegelapan.... 

Mutiaraku....
Cinta dan segala pengorbanan hanya untukmu....
Jadilah mutiara yang selalu berkilau....
Pancarkan pesonamu....

Mutiara hatiku....
Kaulah hidupku.....

Pangkalan Kerinci, Pelalawan-Riau, 14 November 2011

Minggu, 13 November 2011

LUAPAN HATI SEORANG IBU


Oleh : Seruni Nita 
Ibu, ketika matamu terpejam dalam kelelahan yang terbayang di matamu adalah wajah anak-anak mu. Apakah yang telah terjadi dengan anak-anakku hari ini ? “Semoga mereka selalu dalam keadaan baik-baik saja,” itu ucapan yang keluar dari bibirnya.

Ibu begitu mulia hatimu, tetapi kemana anak-anakmu ketika ibu sedang dalam kesedihan mencari satu rupiah demi buah hatinya. Dan ketika ibu jauh dari anak-anaknya, apakah ada yang menanyakan kabar ibunya ? Apakah ada terlintas di dalam benaknya, bagaimana kondisi ibu ku saat ini, baik-baikkah dia ?

Curahan hati ibu telah membuka mata hatiku bahwa tidak ada seorang ibu yang tega kepada anaknya, tetapi mengapa seorang anak tega terhadap ibunya yang sejak kecil telah mengasuhnya sampai dewasa. Tanpa kasih sayang seorang ayah, kau kugedong dan kumanja tetapi ketika kau sudah pandai berjalan dan melangkah serta dewasa, ibu kau lupakan.

IBU hanya minta diberi perhatian sedikit saja di hari yang mulai merangkak senja ini. Seharusnya IBU sudah tidak membanting tulang, tetapi demi kau anakku, biarlah aku jalani hidup walau badanku terasa sakit. Kaki mulai goyah. Tenaga sudah tak ada. Semangat dan senyummu anakku yang membuat ibu bertahan di rantau orang.

Inilah curahan hati ibu kepadaku hari ini untuk kita renungkan betapa mulianya hati seorang ibu terhadap anaknya. Tetapi kemana hati nurani seorang anak ketika ibunya dalam kesusahan mencari nafkah untuk masa depan anak-anaknya.

Rupanya tidak banyak yang harus kita lakukan untuk seorang ibu agar dia tersenyum selalu, cukup beri ibu perhatian, itu saja yang ibu minta. Misalnya dengan ucapan, Ibu, apa kabarnya hari ini atau Ibu sudah makan atau belum.

Kabar dan kata-kata ini kalau kita ucapkan setiap hari di kala kita jauh darinya, alangkah senangnya hati seorang ibu seperti mendapatkan intan dan berlian.

Semoga catatan ini bermanfaat bagi kita yang jauh dari seorang IBU.  Sayangi dan beri perhatian kepada ibu selagi dia masih ada.  Jangan membuat hatinya merasa sedih karena anak-anaknya tidak perhatian kepada ibunya. Apalagi membuat dia menangis karena dia merasa sudah dilupakan oleh anak-anaknya. Ingat pepatah orang bijak, Surga ada di telapak kaki ibu.

Tulisan ini kupersembahkan kepada generasi muda Indonesia janganlah menyia-nyiakan ibu. Tanpa ibu, kalian tidak di dunia ini.

Pangkalan Kerinci, Indragiri Hulu, 24 Mei 2011  

Sabtu, 12 November 2011

CINTA



Apa ini cinta untukku cinta walau dirimu jauh akan selalu menggenangmu,
hari2 terasa sepi waktu seakan berputar lambat, tanpa cintah di sampingku.
Cinta dirimu begitu berarti bagiku....kutulis cerita cinta ini untuk mu.....
Cinta menggapa ini terjadi......? Diriku begitu sulit ku sentuh...
 tetapi dirimu hadir menemani har-hariku ....
cinta hanya doa dan keiklasan yang daapt kupersembahkan untuk selalu memcintaimu.....
Senja di Pangkalan Kerinci, Pelalawan-Riau, 18 April 2010

JIWAKU

oleh Seruni Nita 
Tak pernah aku bayangkan,menggapa seperti ini,
termenung aku sendiri,

Apa ini nyata atau aku sedang bermimpi...?

Kau datang lagi dalam wujud dan diri orang lain,
tetapi bisakah dia menerima aku apa adanya...
mencintai dan menyayangi dengan tulus,,, 
seperti kamu yang mencintaiku..

Apakah ada orang yang seperti dirimu..........?

Pangkalan Kerinci, Pelalawan - Riau, 26 April 2010

Senyuman


Senyuman.....yang indah..... manis, 
tapi tidak seindah perjalanan hidupku yang kusam, 
tidak semanis harapanku untuk hidup bersamamu, 
air mata seakan tiada henti, 
tapi aku coba untuk bertahan,....tegar.....walau sebenar..
ah... aku rapuh.
 Pangkalan Kerinci, Pelalawan - Riau, 26 April 2010

Janji kita

oleh Seruni Nita

Tepatnya 11 tahun yang silam...pertama kali kita jumpa.,
senyuman yang indah terpancar di wajahku....

Kau datang menghampiri....
ohhhh...............ku terpaku...wajahmu...
tutur sapa mu...mengetarkan jantungku....

Disaksikan rembulan.dan bintang....k
au berjanji akan mencintaiku ,,,,
mencintai sampai akhir hayatku..
ternyata janji itu kau tepati...................

Janji yang membuat aku kehilangganmu... janji kita,.. janji sampai akhir nanti.

Pangkalan Kerinci, Pelalawan - Riau, 10 Mei 2010

Kasih

oleh Seruni Nita 
Kasìh...dan sayangmu...
Kan ku kenang selalu.
Masíh ku ingat kau memangil ku kasih....
Seakan melayang...., terbang seperti kupu-kupu di alam bebas....

Kasih....
Itu ucapanmu...ketika memandangku dengan syahdu...
gengam erat tanganku....
Kasih....
Sekarang kau pergi jauh
lepaskan gengamanmu dari gengaman tanganku....

Kasih....
Sanggupkah ku lewati hari-hari yang semakin menyiksa hatiku....?

Pangkalan Kerinci, Palalawan - Riau, 13 Juli 2010



Sayang

oleh : Seruni Nita 

  

Sayang.....kau telah pergi....tapi kau selalu di hati....
Sayang...cintamu takkan terganti...walau banyak pengganti...
Sayang....kenanganmu takkan hilang.
walau banyak mata memandang...
Sayang....yang....yang... yang kusayaaang ......
Kaulah yang paling ku sayaaang.

Pangkalan Kerinci, Palalawan-Riau, 4 Ast 2010

SEBENING TETESAN AIR MATA


Oleh : Seruni Nita 

Malam yang dingin ditemani suara jangkrik dan kodok yang saling bersahutan, menambah sunyinya kegelapan malamku, hanya rembulan dan bintang-bintang yang mampu memberikan sedikit cahayanya umtuk bisa kulihat dan terus kutatap dari kejauhan betapa indahnya bentuk dan kilauanmu yang mempesonakan mata dan hayalanku dalam semilir angin sepoi-sepoi mengelus rambut, pelipis dan pipiku.

Tidak terasa air mataku jatuh menetes perlahan. Ya Allah, berilah aku kekuatan dan rasa syukur untuk selalu dapat melihat indahnya ciptaan dan anugrah yang telah Engkau berikan kepadaku...dan jadikanlah setiap tetesan air mataku ini pengobat rinduku untuk selalu mengingatMu...Semoga kesabaran ini membawa kebahagian dalam hidupku, walau beribu pertanyaan yang melekat di benakku, aku akan mencari sendiri jawaban meski terkadang aku lelah.....

Namun sebening tetesan air ini membuat aku kembali kepadaMu ya Allah....untuk bersujud dan memohon agar suatu saat nanti aku diberikan kembali kebahagian seperti yang lalu....dengan cinta dan kasih sayang sebening tetesan air mataku.

Pangkalan Kerinci, Pelalawan-Riau, 24 April 2011