Minggu, 13 November 2011

LUAPAN HATI SEORANG IBU


Oleh : Seruni Nita 
Ibu, ketika matamu terpejam dalam kelelahan yang terbayang di matamu adalah wajah anak-anak mu. Apakah yang telah terjadi dengan anak-anakku hari ini ? “Semoga mereka selalu dalam keadaan baik-baik saja,” itu ucapan yang keluar dari bibirnya.

Ibu begitu mulia hatimu, tetapi kemana anak-anakmu ketika ibu sedang dalam kesedihan mencari satu rupiah demi buah hatinya. Dan ketika ibu jauh dari anak-anaknya, apakah ada yang menanyakan kabar ibunya ? Apakah ada terlintas di dalam benaknya, bagaimana kondisi ibu ku saat ini, baik-baikkah dia ?

Curahan hati ibu telah membuka mata hatiku bahwa tidak ada seorang ibu yang tega kepada anaknya, tetapi mengapa seorang anak tega terhadap ibunya yang sejak kecil telah mengasuhnya sampai dewasa. Tanpa kasih sayang seorang ayah, kau kugedong dan kumanja tetapi ketika kau sudah pandai berjalan dan melangkah serta dewasa, ibu kau lupakan.

IBU hanya minta diberi perhatian sedikit saja di hari yang mulai merangkak senja ini. Seharusnya IBU sudah tidak membanting tulang, tetapi demi kau anakku, biarlah aku jalani hidup walau badanku terasa sakit. Kaki mulai goyah. Tenaga sudah tak ada. Semangat dan senyummu anakku yang membuat ibu bertahan di rantau orang.

Inilah curahan hati ibu kepadaku hari ini untuk kita renungkan betapa mulianya hati seorang ibu terhadap anaknya. Tetapi kemana hati nurani seorang anak ketika ibunya dalam kesusahan mencari nafkah untuk masa depan anak-anaknya.

Rupanya tidak banyak yang harus kita lakukan untuk seorang ibu agar dia tersenyum selalu, cukup beri ibu perhatian, itu saja yang ibu minta. Misalnya dengan ucapan, Ibu, apa kabarnya hari ini atau Ibu sudah makan atau belum.

Kabar dan kata-kata ini kalau kita ucapkan setiap hari di kala kita jauh darinya, alangkah senangnya hati seorang ibu seperti mendapatkan intan dan berlian.

Semoga catatan ini bermanfaat bagi kita yang jauh dari seorang IBU.  Sayangi dan beri perhatian kepada ibu selagi dia masih ada.  Jangan membuat hatinya merasa sedih karena anak-anaknya tidak perhatian kepada ibunya. Apalagi membuat dia menangis karena dia merasa sudah dilupakan oleh anak-anaknya. Ingat pepatah orang bijak, Surga ada di telapak kaki ibu.

Tulisan ini kupersembahkan kepada generasi muda Indonesia janganlah menyia-nyiakan ibu. Tanpa ibu, kalian tidak di dunia ini.

Pangkalan Kerinci, Indragiri Hulu, 24 Mei 2011  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar